Company

Program

Terms & Policies

© 2025 TikTok

#hadini

540 posts

Lily of the Valley, bunga mungil yang menyembunyikan pesona dalam keheningan, seperti rahasia yang tak pernah terungkap. Ia tumbuh di antara bayang-bayang, memancarkan kemurnian tanpa perlu berteriak. Setiap lonceng kecil yang bergantung di tangkainya membawa pesan kelembutan, seolah membisikkan cerita cinta yang tak lekang oleh waktu. Namun di balik keindahannya, tersimpan paradoks: ia adalah lambang kebahagiaan yang rapuh, karena tiap helainya membawa racun yang tak terlihat. Dalam mitologi, Lily of the Valley sering dikaitkan dengan cinta abadi dan kesedihan. Konon, bunga ini tumbuh dari air mata Hawa saat ia diusir dari surga, membawa simbol kesedihan yang manis. Bagi beberapa orang, ia adalah bunga keabadian, menjadi pelipur di tengah kehancuran. Seperti hati yang terluka, Lily of the Valley mengingatkan bahwa rasa sakit dan keindahan sering berjalan berdampingan. Di taman kehidupan, Lily of the Valley mengajarkan makna kehadiran yang sederhana. Ia tidak memerlukan warna mencolok untuk memikat, cukup putih dan harum yang lembut. Ia adalah refleksi bahwa kebaikan sejati tidak memerlukan sorotan; cukup menjadi cahaya kecil yang menerangi ruang yang sunyi. Dalam keheningan, ia menjadi peringatan bahwa sesuatu yang kecil bisa membawa dampak besar, baik dalam cinta maupun kehidupan. Namun, ada sisi kelam yang tak bisa diabaikan. Racun yang tersembunyi di dalam keindahannya adalah metafora akan kehidupan yang sering kali penuh jebakan. Lily of the Valley mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati, bahwa tidak semua yang indah aman untuk digenggam. Dalam setiap helai kelopak yang memikat, tersimpan pelajaran untuk menjaga jarak pada hal-hal yang hanya membawa bahaya. Akhirnya, Lily of the Valley adalah simbol kehidupan itu sendiri—indah, rapuh, namun penuh makna. Ia menari di antara dualitas: harapan dan kesedihan, cinta dan kehancuran, keindahan dan bahaya. Dalam perjalanan hidup, mungkin kita semua adalah Lily of the Valley: mencoba bertahan di antara bayang-bayang, membawa harapan kecil di tengah gelapnya dunia. #LilyOfTheValley #MaknaKehidupan #EleganDalamSunyi #KeindahanYangRapuh #SimbolHarapan #CeritaBunga #FilosofiHidup #CintaAbadi #MitosDanRealita #Daniar_afani

Era uma tarde comum em São Paulo, com o tráfego intenso e o sol brilhando forte. Neymar Jr., após um treino, estava indo para um evento e decidiu caminhar pelas ruas para espairecer um pouco. Foi então que, ao passar por uma praça movimentada, ele percebeu uma senhora idosa, com roupas surradas, cabelos desgrenhados e uma expressão de profundo cansaço, sentada em um banco. Ela estava olhando para as pessoas apressadas ao seu redor, como se estivesse esperando por algo. Neymar, que estava acostumado a ser reconhecido e abordado por fãs, se aproximou da mulher, mas o que ela disse o fez parar de imediato. A idosa, com a voz trêmula, levantou os olhos e, com um pedido simples, mas doloroso, falou: "Você pode me dar o que comer? Estou com muita fome." Neymar ficou parado por um momento, sentindo o peso de suas palavras. Ele olhou ao redor, vendo o contraste gritante entre o luxo em que ele vivia e a realidade cruel daquela mulher, que só pedia algo tão básico: comida. O que ele fez a seguir ninguém esperava. Ao invés de simplesmente dar uma quantia em dinheiro ou entregar um lanche, Neymar se agachou diante dela, olhou em seus olhos e disse com uma calma impressionante: "Eu não vou te dar apenas o que comer hoje, eu vou garantir que você tenha comida todos os dias." Ele então pegou o celular e fez uma ligação para uma instituição de caridade, organizando uma entrega diária de alimentos para a idosa. Mas ele não parou por aí. "Eu vou te ajudar a ter mais do que comida", continuou Neymar. "Vou garantir que você tenha um lugar para ficar, um abrigo onde você possa se sentir segura e amparada." O olhar da idosa mudou, passando de tristeza para um misto de surpresa e gratidão. Neymar não estava apenas dando algo momentâneo, ele estava criando uma oportunidade para a mulher recomeçar sua vida. Antes de se despedir, Neymar pediu para que ela fosse levada até o abrigo, garantindo que tudo seria resolvido. A cena, registrada por algumas pessoas ao redor, rapidamente viralizou nas redes sociais. O gesto de Neymar, que demonstrou mais uma vez sua humanidade e generosidade, fez todos refletirem sobre o poder que temos de ajudar o próximo, de uma maneira verdadeira e significativa. Se você gostou da história, comente "Parte 2" #trending #tiktok #notícias

Sejak usia 7 tahun, dia sudah harus menghadapi penderitaan akibat penyakit ginjal yang semakin parah. Setiap hari, rasa sakit itu datang tanpa ampun, namun dia tak pernah sekalipun mengeluh.🥺 Dia selalu menunjukkan senyuman di tengah penderitaan, dan kesabarannya begitu luar biasa. Melihatnya yang begitu kuat namun terkadang terlihat lelah, kami berusaha memberi semangat dengan cara kami sendiri. Suatu saat, kami membelikan dia sebuah iPhone, berharap bahwa dengan hadiah itu, dia bisa merasa lebih bahagia dan memiliki semangat baru untuk terus melawan penyakitnya. Kami berharap teknologi itu bisa menjadi hiburan, memberi dia alasan lebih untuk bertahan, untuk terus berjuang.🥺 Pada usia 19 tahun, kondisi ginjalnya semakin parah, dan akhirnya dia harus menjalani cuci darah secara rutin. Setiap sesi cuci darah, setiap rasa sakit yang datang, dia hadapi dengan kepala tegak dan hati yang penuh ketegaran. Dia tahu hidupnya penuh dengan ujian, tapi dia tidak pernah menyerah. Namun, pada akhirnya, Tuhan memanggilnya lebih cepat, dan dia pergi meninggalkan dunia ini dengan damai. Kami yang ditinggalkan sangat merasakan kehilangan yang mendalam, tetapi kami tahu, di dalam setiap perjuangannya, dia telah mengajarkan kami tentang arti kesabaran, keteguhan hati, dan keberanian yang luar biasa.🥺🥺🤍 Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya, memberi tempat terbaik di sisi-Nya, dan memberikan ketabahan kepada kami yang ditinggalkan. Perjuangan dan ketegaran hatinya akan selalu menjadi kenangan yang menginspirasi, dan kami akan terus mengenang dia dalam doa, semoga dia mendapatkan kedamaian yang abadi.🥺🕊️🤍 de u rapi anrikuu kasi di rs🥺😔 #ginjal #cucidarah #gagalginjalkronis #gagalginjal

I didn’t plan on sparring at this tournament. My health has continued to decline and between my knee pain and how breathless I’ve been, I knew I’d be putting myself at risk by sparring. But, a few of my friends were also dealing with health issues and decided to spar anyway. So I told myself I’d step out if I needed too but spar since I don’t get to very often training by myself. I’ve dealt with asthma my whole life. But lately, I get out of breath even on the day to day activities. Not even when I’m working out. This is not just asthma. I am well practiced in breath work and keeping myself from hyperventilating. I’ve done it for years. Only recently has it changed. I haven’t posted about my health issues as much, because I am always afraid it will block potential opportunities. But this weekend, I had someone come up to me and say, “I have my own health issues and watching you post about being sick, but still do martial arts is very inspiring to me. It made me realize that I could do it too.” It was a wake up call for me. So I’m going to be posting more about my journey. I want you guys to know that it’s very difficult to still train but I do it anyway. I know my account can seem overly positive and that I’m just fine. But I’m not. I am happy, but I am not well. I feel God’s presence in my life and now I’ll find out what this mystery illness is. But for now, I’m at a fraction of my ability. Thank you for continuing to support me in my journey. Love you guys. . . . . . . . . . #martialarts #martialartist #karate #karategirl #chronicillness #chronicpain #chronic #chronicfatigue #mysteryillness #girlswhofight #narcolepsy